ayam oh ayam [ceritamini]

[tulisan ini pernah dimuat di majalah Aneka Yess! nomer 5/2009]

Ayam Oh Ayam


Mas, Dicil Arumba mas… mau daftar ulang ikutan lomba makan ayam,” serunya tanpa melihat ke counter

Dicil..” suara berat yang sangat dikenalnya mampir ke gendang telinganya. “Kamu ikutan lomba ini juga?”


Dicil bolak-balik di tempat tidur. Tubuhnya yang tambun bergerak-gerak membuat seprai bergambar Princess-nya jadi berantakan. Tangannya masih mengenggam brosur yang tadi siang ia dapatkan di mall dekat rumah. Brosur bertuliskan pembukaan cabang restoran siap saji besar, sekalian perlombaan makan ayam goreng khas tuh restoran.

Sekedar info, Dicil tuh jagoan makan. Mulai dari sayuran hingga telur ia lahap dengan senang hati. Tapi favoritnya adalah ayam goreng tepung yang bisa didapat di restoran fast-food. Kalau makan tuh ayam, nggak cukup satu! Nggak heran kalau tubuhnya tambun.

Balik ke brosur, Dicil pengen banget ikutan lomba. Soalnya buat dia, ikutan lomba makan tuh ngasih keuntungan yang cihuy banget, karena menang kalah kita tetap kenyang. Satu hal yang paling dicil suka, he he… tapi masalahnyaa… belakangan Dicil tuh lagi diet. Lagi mencoba ngurangin makan. Semua ini karena Oka, cowok barunya. Sebenarnya sih Oka nggak minta Dicil untuk jadi kurus, tapi kadang Dicil suka bete. Karena tiap kali jalan sama Oka yang kurus tinggi, mereka jadi kayak angka 10 he he…


Suara Ryan D’Masiv memenuhi ruang dengar Dicil yang masih berkutat sama pikiran dan brosurnya. Dicil bangkit mengambil handphone yang lagi di-charge di sisi meja belajar. Ternyata Immey, sahabatnya.

Dicil!!” suara keras cewek yang ngefans sama Jonas Brother terdengar. “Lo jadi ikutan lomba makan nggak?? Pendaftarannya ditutup besok looh…”

“Aduh Immey, nggak tahu niih… pengen banget sih ikutan, tapi nggak enak sama Oka niih..”

“Loh, emang dia ngelarang??”

“Nggak sih. Tapi dia nggak tahu kalau aku ikutan lomba ini… nggak enak kalau dia tahu…”

“Ya udah, jangan kasih tahu… gampang kan?” potong Immey kejam. “Ya udah, kalau mau, besok kita ke sana aja…”


Nggak lama, suara Ryan kembali terdengar. Kali ini giliran Oka…

“Hey Dicil… “ suara berat Oka terdengar. “Lagi ngapain??”

“Hey… lagi tiduran aja nih. Kenapa?”

“Besok jalan yuuk… bisa nggak. Aku mau nraktir kamu makan”

“Umm… besok aku nggak bisa Ka… lusa gimana??”

“Yaah… lusa aku nggak bisa. Aku kan sekarang udah kerja loooh…”

“Hah.. kok kamu kerja nggak bilang-bilang??”

Part time aja kok. Lusa tuh hari pertama aku masuk. Kenapa sih besok nggak bisa??” suara Oka terdengar kecewa. “Tumben banget nggak mau diajak makan he he…”

“Iya sih, tapi aku udah… ng… janjian sama Immey. Mau nemenin dia ke tempat les-nya”

“Oh gitu… ya udah deh.. kalau gitu, hari Sabtu aja yaa… “ klik. Telfon ditutup


Walaupun bukan weekend, tapi hari itu mall ramai banget. Soalnya bertepatan sama pembukaan restoran fast-food baru yang juga hari perlombaan makan ayam goreng. Dicil dan Immey sudah berada di keramaian. Mereka baru saja datang dan lagi bingung untuk daftar ulang. Setelah bertanya sama panitia, ternyata mereka harus absen di counter pemesanan di dalam restoran baru tersebut.

Dua sobat itu berjalan pelan, menembus keriuhan pengunjung yang ingin melihat perlombaan. Mereka berdua begitu terpesona sama dekor restoran yang keren banget, sampai tak sadar kalau sudah berada di depan counter.

Mas, Dicil Arumba mas… mau daftar ulang ikutan lomba makan ayam,” serunya tanpa melihat ke counter

Dicil..” suara berat yang sangat dikenalnya mampir ke gendang telinganya. “Kamu ikutan lomba ini juga?”

OKA!! Ngapain lo disini??” teriak Dicil kaget

Aku part-imer disini…” kata Oka sambil nahan senyum.



0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar

ke lagu ke labu