Needs

0 komentar

sometimes, 
all we need is just them.

thanx for the existence.

verticl horizon ini bukan nama band

0 komentar

Waktu itu pernah ditanya sama seorang teman,
"Mau jadi orang tua kayak apa sih?"

Jawabnnya,
Jadi orang tua yang adil dan demokratis. Bisa menjadikan Sotja manusia yang humanis. Manusia yang manusiawi. Agar kelak, dia bisa fit in di mana pun dia berada. Bisa membantu orang yang membutuhkan dengan apa yang dia punya, tanpa melihat latar belakang dan kepentingan lain. Artinya, membangun empati yang tinggi.

Karena jelas, itu yang kta butuhkan.

Religius dan agamais itu juga penting, namun apa gunanya kalau hanya tempelan?

Apa gunanya berhijab tapi masih menggoda suami orang?
Apa gunanya bersorban kalo masih mencuri uang rakyat?
Apa gunanya botak dan bertapa sepanjang waktu kalo masih membiarkan tetangganya kelaparan?
Apa gunanya mengabdikan diri untuk Tuhan kalo masih melecehkan orang lain?

Apa gunanya?

Urusan dengan Tuhan itu cukup pribadi sendiri yang tahu. Karena toh banyak orang yang ngaku beriman tapi malah sama sekali tidak sopan. Banyak.

Ingatlah, selain Hablumminallah, ada juga Hablumminannas.

Gitu aja sih :)

mimpi Super Random Bersama BliBobi

0 komentar

Mimpi semalam adalah yang terandom, tapi super menyenangkan :)

Jadi ceritanya, entah gimana aku lagi di kantor dan tiba2 mati lampu. Dan entah gimana juga, suasana ruko iu jadi kayak pasar di tengah perkampungan adat Bali yang lagi bersiap2 mau upacara adat, ada peryaan hari besar gitu lah.

Laku aku dapet sms, dari Jrx... dia bilang, dia lagi di sini, ketemuan yuk. Aku bilang, ok tapi gak janji soalnya ramai banget. Dia jawab lagi, ya kalo ketemu berarti jodoh x/

Putar2 perkampungan, tiba2 ketemuan dong sama doi... dan yang menyenangkan adalah: doi datang sama Bobby! Hahahak...

Dan Guswib, hehe..

Yasudah.. terus aku dipeluk sama Bobby dooongs.. trus aku bilang, kurusan... kata dia, ini udah gemukan lagi hahaha..

Lalu kita jalan2, ngeliat upacara adat Bali, lalu aku bangun karena sesak nafas.

Prett!

Jangan Dihapus, Nanti Lupa. Pulang Saja Sekarang.

0 komentar

Ketika yang salah tidak dicoret,
Lalu yang tadinya benar perlahan ditekan,
Mengkeret

Saat itulah kamu harus kembali pada hatimu
Pada otakmu
Pada logikamu

Masih mau diinjak pegawai setan?
Masih ingin dibodohi pegawai setan?

Kembali, kawan

Kembali saja.

Cukup Waktu Kita Bersama

0 komentar

Kamu tahu tidak?
Aku pasti akan merindukanmu...

Cukup waktu kita untuk bersama
Jalur kita adalah berbeda...

Terimakasih selama ini,
Sekarang kamu boleh pergi...

Selamat jalan,
Tahi...

Ini Bukan Masalah Hati

0 komentar

Bukan sekedar merenungi hati
Seawal ini aku duduk di sini 
Ada yang mesti pergi
Harus direlakan setengah mati

Ingin sekali jauh nampaknya,
Bahkan tak perlu dengan usaha

Hanya bisa berkata,
Selamat tinggal saja
Selamat tinggal kita
Selamat tinggal tinja...

Sebelum Ada Rindu

0 komentar

Aku tahu
Pasti ada rindu
Rindu menggebu
Yang kau tumpahkan untukku

Tapi ini sudah waktunya
Waktu kita membagi masa
Lupakan semua rasa
Dan pergilah kau ke sana

Jangan kira aku rela
Tapi aku tahu,
Itu memang mesti adanya

Pergilah kau tinja...

Kalau Sudah Besar, Pasti Tidak Sabar

0 komentar

Iya, aku mengerti benar
Rasa ini tak bisa disabar
Jika memang harus disasar
Ia akan mengejar

Seperti tak butuh waktu lama,
Paling tidak sampai kita bisa berkata-kata
Ibarat hati sudah terlena
Tenang sebentar lalu mendera...

Iya aku sangat mengerti
Rasa ini tak bisa berhenti
Baiklah mari sudahi,

Ayo masuk kamar mandi

Dan katakan,
"Selamat tinggal tahi..."

Lepaskan Aku, Kawan

0 komentar

Baru kali ini aku rasakan,
Ada sedikit keraguan dalam dirimu.
Mengapa?
Sudahlah lepaskan saja,
Atau kau takut merindu?

Cari kelompookmu sendiri,
Aku sudah ringan biarkanmu pergi...

Sini,
Aku bantu dorong lagi...

Bahagialah kau di sana
Aku juga akan bahagia
Menikmati ruang kosong untuk diisi
Dengan tinja yang baru lagi :)

Sapaan Pagi Untuk Kamunya Aku

0 komentar

Selamat pagi kamunya aku :)
Yang sudah bergejolak seiring waktu
Tak mau berhenti, siramkan saja
Daripada makan hati dan membuang tenaga

Selamat jalan kamunya aku,
Selamat jalan, fecesku...

Secarik Surat Dari Dianya Aku

0 komentar

"Sebelum kamu berkata apa, izinkan lebih dulu bicara!

Cukup sudah kebersamaan kita, 
Kini aku akan pergi melanglang buana.
Bukan kamu,
Ini aku...
Mencari kehidupan baru.

Tak perlu dicari,
Kamu akan segera dapat yang lain lagi.

Aku pergi dengan senyum,
Kau pun
Jangan manyun.

Berilah tenaga dan dorong aku,
Menuju garis di bawah langit biru.
Selamat tinggal kamunya aku :)"

- tertanda, Feces Sejati Tak Takut Flusheran Dini

Batas Akhir Perjalanan Kami

0 komentar

Letih menanti kepastian,
Di balik gerbang kecokelatan
Apakah kita akan berakhir?
Atau malah rasa itu kembali lahir?

Tidak bisa bersikap
Selama kepastian masih belum terlihat
Menanti dalam kecemasan,
Menggenggam asa dalam sekam

Hingga tiba waktunya,
Aku lupa
Siapa yang memula

Perpisahan lantas terjadi,
Tak ingin kusesali
Karena memang harus begini

Sudah berhenti
Hanya sampai di sini
Perjalananku,
Dan si tahi...

Bukan Maksuh Dati Menahanmu

0 komentar

Aku mohon padamu, 
Tunggulah barang sebentar
Bukan aku tak mau,
Perjalanan ini masih butuh waktu

Tak ada niatku untuk menahan,
Aku tahu kamu butuh kebebasan
Tapi sungguh,
Perjalanan ini belum berlabuh

Bersabar kawan,
Percayalah... ruang sendiri pasti kau dapatkan

Bila memang pintu sudah terbuka,
Kamu pasti aku lepaskan... wahai Tinja

Aku Suka Kamu Punya

0 komentar

Suka rindu. Suka jadi. Suka kangen. Suka miskin. Suka ingat. Suka maju. Suka ingin. Suka mundur. Suka kembali. Suka yuki.

Sukiyaki!

Ini Mungkin Skenario Tuhan

0 komentar

Barusan baca postingan teman, 
Judulnya Skenario Tuhan

Mungkin memang ini skenario Tuhan,
Hingga report yang dibuat begadangan,
Mesti menghilang :(

Gara-gara lupa nge-save proper
Gara-gara buru-buru ngosongin tempat sampah [sumpah, bukan karena laper]
Akhirnya daya usaha semalam suntuk,
Harus raib tak berbentuk

Sedih?
Ya pasti,
Mau apa tapi?
Bisa gimana tapi?

Sudah deh, kerjakan lagi
Pasang earphone lalu pasang tahi lalat di bawah pipi

Cemungudh!

Jangan Gravity. Please.

0 komentar

Baru BDG40 saja, sudah begini. Terbalut dalam asa nestapa.
Gimana Gravity?

Harga Tinggi. Bukan Harga Mati.

0 komentar

Harga yang harus dibayar untuk kenyamanan, keseruan, kenyamanan [iya memang sengaja diulang] dan semua keseruan [dan ya, memang harus diulang] memang mahal :)

Dua kali bro.

Sanggup?

Hidup Memang Terlalu Lurus

0 komentar

Hidup ini memang terlalu lurus. Bahkan tidak berbelok saat ada tikus. Seperti merasuk lalu putus. Berhenti saat sudah haus. Berbicara soal muda, istri muda atau kawin muda, cerita memang selalu ada. Bahkan saat vampir memutuskan berhijab, atau Sailor Moon berubah jadi jahat.

PR memang mendengarkan dunia. Terutama saat kau pikir, kaulah segalanya. Pusat perputaran rotasi dunia. Ketika hanya cerita tentang mereka. Atau dia. Bosan sekali aku yakin yang kau rasa.

Lalu bercerita lebih panjang. Soal dunia yang terbuang. Cara-cara tetap berjuang. Meski jalan depan sudah terhalang. Memang menyenangkan. Melongok isi pesakitan. Milik orang. Padahal diri sendiri juga cenderung berantakan.

Ah.

Andai saja kalian tahu. Betapa ingin aku lemparkan ludah saat cerita berlagu.

Ah.

Andai saja kalian tahu. Aku sangat rindu. Tak ingin berhenti hingga hari Sabtu.


- untuk temantemanku

Ketika Habis Masa Kita Untuk Bersama

0 komentar

Tak terasa,
Waktu juga lah yang jadi penentunya
Atas segala perasaan,
Asa dan kebersamaan

Sudah waktunya kita lanjut
Sudah masanya kamu hanyut
Aku tak perlu turut
Kita berpisah, tak mesti kalut

Selamat tinggal kamu,
Biarkan masa yang lalu, jadi pengganti dirimu
Pasti manis seperti rasa muisjes
Maka, tak perlu khawatir...

Pergilah kau, Feces...

Emang Capek Digituin, Sakit #njing

0 komentar

Segitu bencinya lo sama gue?
Lo pikir lo siapa?
Ngilang hampir setiap pagi,
Capek tau digitun!

Gw berharap, lo bakal ngerasain apa yang gw rasain
Karena karma itu ada!

Cukup gw tau lw gimana,
Gw gak mw lw ada di dalam sini!
*nunjuk perut

Sakit gw
Sakit perut gw!

Pergi aja lo #njing
Enyah saat flush-an toilet terakhir!

Gw malest punya taik kek lw!

"Mau Ikut Audisi K-Pop Star Hunt Ya?"

0 komentar

jadi, 
tadi pagi kan ke kantor sendiri
lantaran si bolang dhany,
mesti pergi, outting ke bali

naik trans bintaro kan ya...
biar cepat nyampe narrada

lalu bareng sama anak perempuan
bukan anak sih, udah lulus sma dua tahunan

pas aku naik, langsung duduk dekat pintu
kursi buat bertiga yang baru terisi satu
eh, si anak perempuan itu
ikut duduk di sebelahku

langsung nanya,
"mau ke gandaria ya?"
"ah tidak, mau ke tempat kerja.. di senayan sana"

lalu aku lanjutkan,
"ada apa di gandaria memang?"
"ada audisi k-pop star hunt. Kirain tadi mau ikutan he he.."

wak waw

ternyata,
cakep-cakep gini
aku juga menarik hati
macam boneka stromboli
sampai-sampai dikira mau kayak si sunni
nyanyi lagu korea sambil nari-nari

hi hi...

*moral of the story:

MASIH BISA IKUTAN AUDISI BUAT JADI GIRLBAND NIH AKUNYAAA!!
HEY GADIS PRINCESS! Y'ALL BETTER WATCH OUT!!

**ditimpuk sedotan merah jambu
***asu!

Manggarai Itu Gimana?

0 komentar

Pada suatu hari, 

anak 1: "Jadi, Manggaray apa Manggara-i sih?"
anak 2: "Manggara-i lah, kalau Betawi kan "i"-nya dibaca."
anak 1: "Oh gitu ya?"
anak 2: "Iya, kalau nggak dibaca kan jadinya Betaw."

Permen = Paru-Paru Dunia

0 komentar

jadi dulu pernah membaca, bahwasanya negara-negara majuk seperti dalam hal ini amerika, amat sangat kesel dan marah saat alam di negara ketiga dirusak itu seperti kakak yang marah sama adiknya.

maksudnya,

kakak dan adik ini sama-sama punya permen, si kakak dengan swombongnya langsung menghabiskan permen itu dalam waktu singkat. Saat si adik mau mulai makan permennya, si kakak marah-marah, melarang si adik untuk makan permennya karena kalau nanti dimakan bisa habis. Nanti mereka tak punya lagi.

ganti permen = alam
ganti kakak = negara maju
ganti adik = negara berikutnya yang masih punya hutan banyak [baca Indonesia]

aku baru sadar.

iya memang seperti itu :)

Kontroversi Hati yang Terdoktrin Dogma Usang [Namun] Tak Lekang Zaman

0 komentar

"tradisi usang mengapa tetap [kau pertahankan]
sebar [sampah] kebodohan
otak miskin logika, ibadah bias satu arah
bakar semua doktrin membusuk ajaran tanda tanya"
~ Hiperbola Dogma Monotheis [Deadsquad]


mungkin memang ini yang dilihat orang pintar
merasa paling benar
bahwasanya penelitian yang baru cenderung membakar
kata bermakna yang dulu paling bersinar

kurang otak kurang melihat
tanpa sadar berjalan sesat
bukan menjilat bukan menghujat
semua orang bebas berdiksi 
namun ini tetap urusan hati

saat dua kepentingan bertemu muka
akankah kita terdiam di tengah saja?
atau ambil kemurnian dari dua sisi
lalu tinggalkan benih-benih benci?

jadikan ini sebuah kontroversi hati!

in between

0 komentar

i always got in between
either bad nor good
either black nor white
either left nor right

most of mine already decided
they went bad or good
they went black or white
they went left or right

and i just stay in between
enjoying the frames they offers
frames that contains fight, anger and hypocrishit

well,
sit back and relax
and just enjoy the show
*snoring

Tidak Mandi = Pengiritan

0 komentar

Sesungguhnya:

"Tidak mandi seharian di hari libur itu berarti pengiritan. Kenapa? bukan hanya karena alasan standar, 'irit air' yang sudah tidak lucu lagi, melainkan karena anda jadi enggan keluar rumah lantaran masih dekil. Alhasil, duit yang mungkin saja keluar untuk jajan, bensin, parkir dan belanja tidak jadi terpakai."

Good!

bayinya ndak lucu

0 komentar

ada beberapa bayi yang lucu dan menggemaskan
tapi banyak juga yang ngeselin dan minta dipites

sorry.

it's not you, it's me

*kirain udah punya anak bakal berubah. Ternyata masih aja
**h u f t

Hello

0 komentar

they say, 
a simple 'hello' could change the world

i've noticed that
how a simple 'hello' really can change my world
when my world was shaken a bit, 
a 'hello' came and lifted me up,
just like that

thanks for the special 'hello-ers'  whose said 'hello'

wish you all, all the best. The best any person could ever get.

sincerely,
LoneleyGirl
XoXo


*fak

Ini Diriku, Aku Deskripsikan. Kamu?

0 komentar

Agak sulit menjawab pertanyaan,
coba dirimu, kamu deskripsikan!
mau kemana lima tahun ke depan?
punya visi misi apa buat perusahaan?
*lah, interview kerjaan?

tapi memang,
berat benar mencari jawaban
soal diri sendiri harus digambarkan
mesti mikir depan belakang
biar terdengar tenang
sekaligus mapan

jadi..

Ok, namaku Ajeng. Ibu dari satu putri bernama Sotja Wening Andharu. Tinggi badan sekitar 167 dan berat sekitar 68. Terlihat besar, karena punuknya gendut dan dada yang agak lebar. Rambut berombak cenderung kusut sebahu lebih sedikit. Berkacamata dan berjam-kanan. Selalu membawa lipstick di kantong, kalau ketinggalan bisa betek seharian. Tidak suka kuku panjang karena susah makan pakai tangan dan bikin hidung luka saat ngupil. Sudah sekitar 7 tahun jadi wartawan, tapi sama sekali belum nerbitin buku [memang bukan acuan sih, tapi begitulah]. Sekarang bekerja di sebuah digital agency, megang produk susu hamil berinisial L a c t a m i l. Kerjaannya? ngoprek socmed sepanjang waktu. Paling suka menumpahkan pikiran ke dalam kata-kata. Pakai keyboard atau pakai pena. Lalu kata-katanya ditempelkan ke blog tercinta atau twitter saja. Doyan makan, tapi jarang jajan. Cenderung slordeh dan sedikit jorok. Sedikit. Tapi bukan jorok yang kinky, lebih ke jorok yang abadi. Bakat? nampaknya tak ada yang spesial. Sedikit bisa nyanyi, sedikit bisa main gitar, sedikit bisa berdeklamasi, sedikit bisa masak, sedikit bisa ngedance like agnes, sedikit bisa nulis, sedikit bisa ngetik cepat [90wpm bro]. Punya dunia lain dalam otaknya. Kalau butuh khayalan, tinggal buka laci dan khayalannya muncul dan bersambung. Banyak baca buku-buku komunis, yahudi, betawi, hehantuan, misteri dan hal-hal aneh. Tapi jadi pendiam kalau ada yang cerita soal topik di atas. Cenderung jadi pendengar dibanding mengemukakan apa yang sudah dibaca karena malas dicap sok tahu. Sedang belajar ukulele. Sudah bisa beberapa lagu. Bukan pendiam, tapi harus lihat kondisi dulu. Jika sang lawan tidak menyenangkan, lebih baik ditinggalkan. Bukan pembela FPI namun anti liberalisme kebablasan yang merusak dasar kehidupan. Tidak bermasalah dengan LGBT selama mereka tidak menggangguku. Lebih terganggu sama bencong pengamen pemabuk yang hobinya memaksa minta recehan-kalo-gak-dikasih-ngamuk. Sama sekali tidak suka dengan orang-orang yang menyetir kendaraan tidak di tempatnya [mobil pribadi masuk busway atau motor naik trotoar atau mereka yang melawan arah]. Sama sekali tidak suka juga dengan orang yang membuang sampah tidak di tempatnya. Orang macam begini adalah sampah. Cenderung beringas. Cinta damai tapi seringkali punya keinginan untuk berkelahi di jalan. Terutama sama orang-orang sampah. Selalu tersesat di dalam mall. Selalu ngantuk terkena ac mall. Tidak mengerti merk mahal.

Kira-kira seperti itulah.

Kalau kamu?

Aku Di-unfollow Anak Kecil

0 komentar

Jadi waktu itu tanpa sengaja, baca twittan seorang kolega, yang berkata
"unfollow aja lah, gak mutu omongannya"

Entah kenapa,
Ada dorongan untuk klik profilenya
Ternyata,
doi mengunfollow saya..

Hmm...
Rada gimana gitu
Kesel tapi bodo gitu
Pengen ketawa tapi kesel gitu

Iya tahu saya,
Situ pinter orangnya
Mutu omongannya
Kalau ngeblog saja,
Pakai bahasa Sansekerta
xD.

Tapi ya sudahlah ya
Hak dia
Mari unfollow bersama
:)

petasan bukan ledakan. hanya sekali-kali menjemukan.

0 komentar

jadi inilah rasanya jadi mereka yang tinggal di jalur perang?
mendengar deru ledakan dari kejauhan
hanya berharap bukan atap mereka yang tertiban
lalu kehilangan

lalu kenapa kalian tertawa?
seperti bahagia?
jatuhnya bangga?
lalu jumawa?

manusia

jadi hari ini

0 komentar

Ngambil akte belum jadi
Bikin report
Tambahan request klayen
Bukber sekantor
Kenyang
Pengen pipis
Bengek garagara goyang cesar

Kalo kamu?

Masih Tentang Metal

0 komentar

Oh iya,

dan saya bukan anak metal.

Terimakasih :)

masih, kenapa metal?

0 komentar

Ya kenapa enggak?

Metal.
Well,  segahar namanya,  genre ini memang gahar.
Tapi bukan berarti karena aku mau sok gahar,  lantas dengerinnya metal.
Bukan juga karena alamat emailnya ajeng_metal xD.

Entah kenapa,  this kind of music could really relaxing. Benar-benar bikin tenang. Bukan sekedar ikut-ikutan,  tapi kenyataan.

Saat pusing,  sakit kepala,  ngantuk,  sedih,  marah,  bodoh dan bosan. Lapar atau butuh me time,  di sanalah aku akan berada. untaian nadamya jauh dari kata menjemukan,  meski terkadang butuh waktu untuk mencerna liriknya,  tapi emosi yang tertuang lewat distorsi atau cacian yang terekam  lewat teriakan mampu menghapus duka dan merajut asa.

Jadi,
Kenapa metal?
Ya kenapa enggak?

Sama sekali bukan untuk terlihat keren atau apa. Kalau memang hati sudah bicara,  kamu bisa apa?

Dan aku jarang banget bilang "aku suka lagu metal."
Sama sekali tidak.
Lebih suka menyebutnya,  lagu paforit.

Tidak berharap akan dimengerti. Toh ujungnya akan mati.

Kenapa Harus Metal?

0 komentar

Kenapa enggak?

#kittentounge

0 komentar

bahan:
100 gr tepung terigu
100 gr butter
85 gr gula halus
1 butir putih telur kocok kaku
1 sdm kuning telur
vanili 
garam

How to:
- Campur tepung terigu dengan sejumput garam dan vanili. Sisihkan
- Kocok butter, gula halus dan kuning telur hingga mengembang. Kurang lebih 15-20 menit, sampai warnanya pucat menjurus putih.
- Kocok putih telur hingga kaku sampai tidak tumpah meski mangkok dibalik. Tips: jangan sampai putih telur tercampur kuningnya, walau cuma setitik karena akan membuat putih telur sulit kaku. Jangan juga tercampur air, minyak dan zat-zat lainnya.

Masukkan terigu sedikit ke dalam adonan kuning telur lalu aduk rata. Masukkan putih telur sedikit dalam adonan kuning telur, aduk rata. Terus bergantian hingga terigu dan putih telur habis.

Masukkan adonan dalam plastik segitiga lalu gunting ujungnya dikit lalu tuang adonan dalam loyang lidah kucing yang sudah dilumuri mentega. Panggang hingga cokelat keemasan [150-180 derajat celcius, kurang lebih 15-25 menit]

The Ancient of Covenant

0 komentar




Setiap lagu itu punya kekuatan masing-masing untuk mengajak mereka yang mendengarkan menguak kenangan atau malah menciptakan imaji yang berbeda-beda. Pun dengan lagu yang ini, “Ancient Covenant” miliknya The Faceless.

The Ancient Covenant by The Faceless on Grooveshark

Bukan keseluruhan lagunya sih, hanya bagian outro. Saat suara robotic intergalactic memenuhi ruang dengar di tengah lajunya kehidupan rimba ibukota.

Sepertinya, lagu yang diambil dari album kedua mereka, Planetary Duality ini bercerita soal gimana kaum dulu ternyata memang sudah tahu bahwa ras alien akan suatu saat menggilas ras manusia di bumi. Keterbukaan mereka menjadikan kaum dulu [mungkin Mayan atau Aztec –mungkin] immortal dan mendapat tempat terbaik di bumi kelak.

-atau mereka memang alien?
*jadi inget Ancient Alien

Ini liriknya,
Part dimana
Aku suka pengen nangis tiba-tiba..

Ancients join the ranks of gods for their curses of destined generations


Sekilas info, Planetary Duality ini memang based on bukunya David Icke, The Children of Matrix yang menceritakan soal bagaimana ras alien ternyata sudah menguasai dan mengontrol dunia sejak dulu.   

Yours Forever

0 komentar

lagu ini kece amatan! Happy aniversary Papanda Dhany Yours Forever by John Mellencamp on Grooveshark

Ojek Jangan Di Ejek

0 komentar

Ojek itu sekarang sudah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia kawasan tengah kota. Kalau dulu, artis naik ojek saja jadi bahan pergunjingan. Karena dirasa, “ohmen.. masa artis beken naik ojek-kenapa nggak naik taksi sih kan duitnya banyak?”, sekarang sudah biasa.

Yah, kecuali kalau yang naik itu Obama. Dia sih apa-apa dikit yang berhubungan sama Indonesia, ya mesti jadi pembicaraan.
*inget satay ayam-nasi goring dan menteng

balik ke ojek.

Secara ya, halanan Hakarta *no ini bukan typo –sungguh keham adanya. Macet dimana-mana. Janji temu dimana-mana. Apalagi lah yang bisa mengantarkan diri ke tempat lain dalam waktu singkat? Mengingat waktu tempuh yang abnormalnya dijalani sekitar 15 menit, harus rela ditambah jadi 45 menit di waktu normal.
*cat: waktu abnormal adalah saat-saat tenang. Seperti hari-hari akhir puasa atau setelah banjir besar.

Saking kuatnya ojek, sampai-sampai kalau ada janji ketemuan, di otak langsung mikir jalan mana yang bisa ditempuh dengan ojek. Dan kira-kira berapa ongkirnya.

Beberapa waktu lalu, I mesti pergi ke tengah kota. Karena badan kurang enak, suasana kurang asik, akhirnya diputuskanlah untuk menggunakan ojek agar sampai di tempat tujuan dengan selamat dan cepat. Jadilah, dari Cileduk – Kuningan berojek-ria dengan ongkos: 70rb plus sebotoh pucuk harum.

Nah, semalam aku bermimpi ~ mimpi buruk sekali..
*eh apa sih

Semalam aku juga ada janji temu dengan seorang teman untuk suatu hal di bilangan selatan ibu kota. Awalnya mau naik bus, karena jaraknya tidak terlalu jauh. Etapi ternyata, pas jam pulang kantor , hujan turun dengan derasnya. Mengakibatkan si pacar tidak bisa datang *mbak, ini kan bukan lagu dangdut!

**iya maaf, kelepasan

Karena hujan itu, aku berangkatnya mepet-mepet. Setelah SMS menjelaskan akan datang telat, aku beranjak menuju ojek depan STC. Tawar menawar, dia mengajukan 30rb dan aku keukeuh 25rb. Sok jual mahal, lalu pergi –eh malah gak dipanggil kembali. H U F T. ya sudah, jadinya naik kopaja 19 turun di seberang Pasaraya Blok M. dari situ, niatnya mau naik ojek. Karena aku pikir, akan lebih murah dari tawaran ojek pertama depan stc tadi.

Ndilalah…

Ojek kedua yang aku temui berasal dari Sumatera Utara, terlihat dari aksen dan gesture tubuh yang kebatak-batakan. Dengan enteng si abang itu membuka harga 5orb!
Astaghfirullah… kebangetan emang…

“Emang maunya berapa?” Tanya si abang berbadan besar itu
“Ya elah bang, kalau saya sebut ntar marah… nggak usah deh, nggak papa.. terima kasih,” kataku santai sambil ngeloyor meninggalkan si abang apeu itu.


20 m dari situ, ada ojek lagi. Kali ini bapak-bapak sudah agak tua dan berasal dari Jawa. Pas aku bilang mau ke sini, dia buka harga 30rb.
“Pak, masa dari Senayan 30rb, dari sini juga segitu.. saya pikir dari sini lebih murah..” kataku agak kaget. Tapi tetap pasang senyum dan menggunakan aksen Njawi, biar dianggap akrob gitu. “10 atau 15 deh ya..”
“Yah neng, gak deh kalau segitu..”  tampiknya kembali mundur.
“Ya sudah nggak papa Pak. Makasih,” kataku tetap senyum. “Saya jalan aja ke sana *nunjuk sembarang*”

Tiba-tiba entah ada angin apa, seorang bapak ojek menghampiri. Dengan sedikit panic dan cukup bikin kaget.

“Tunggu di sini neng, pasti ada kok ojek yang mau.. udah tenang aja. Diam di sini dulu..” katanya cepat sambil berjalan ke arah kumpulan ojek.
“Pak, nggak usah.. kalau nggak ada ya nggak apa-apa…” teriakku agak kaget. Tapi dia keburu berlalu. Tak lama, dia kembali sama ojek yang bersedia mengantarkan aku ke lokasi dengan ongkos 15rb saja.

Inti dari cerita ini:
Masih ada orang baik!
Sok asik aja sama kang ojek. Mereka juga manusia kok.
*apasih?


wacana

0 komentar

bahwa sesungguhnya keberadaan wacana itu sungguh menarik kait untuk terus maju.
sekian.

Digitalize Your Ears

0 komentar

Taik ah judulnya!

Ini semua gara-gara tiba-tiba nyangklong di blog beberapa penggiat skena musik *apalahapadeh...
Robin Malau dan Widi Asmoro
*nama pertama sih bukan tanpa sengaja-tapi emang searching lantaran satu hal xD.

Ada salah satu postingan yang ngebahas soal rilisan fisik dengan digital. Setelah baca-mundarmandir-lalu makan bengbeng, sok-sokan mengambil kesimpulan sendiri, 

Bahwasanya:
"Sepertinya rilisan fisik macam CD, vinyl atau kaset *cuma mas apink yang bisa! haha...* bukan lagi sebagai media utama untuk mendengarkan musik. Baca: MENDENGARKAN musik."

Yep, banyak media lain yang jauh lebih asik untuk mendengarkan musik.

Digital.

Tinggal unduh.. voila, bisa didengerin langsung.
Karena toh, agak jarang sekarang anak nongkrong lawson bawa leptop demi wifi gratisan lalu puter cakram di dvd-rom mereka
*eh bener kan analoginya?
**ini ngikik beneran...

eniwei..
Berapa orang sih yang 'rela' ngeribetin diri dengan membawa, 1 smartphone - 1 CD player - dan beberapa CDs dalam tas kalau ada 1 smartphone berisikan lagu-lagu hasil unduh yang tinggal tancep earphone?

Seperti juga Mas Men saya pernah bilang,
"Ngapain pake bawa-bawa player, dengerin aja lagu di henpon" - Pradipta, 2013

Iya. Seperti itu.

Tapi jangan sedih brur...
bukan berarti CD akan mati.
Lihat tuh vinyl. 5 tahun lalu, mana lah cakram segede piring buah ini dilirik oleh kaum mainstream *kalau tidak mau disebut hipster* tapi sekaraaaaang.. ohmen.. lo gak gaul kalau lo gak koleksi vinyl.

Ok, ini mungkin sounds wrong.. i know lots of peeps yang memang appreciate the music by buying vinyls - bukan hanya mereka yang 'pura-pura' demen padahal ya ra ngerti x/ Tapi hey, memang seperti itu kan yes? 


Jadi sebenarnya ini pilihan sih. Kalau memang anda tidak mau ribet dengan keharusan masang cakram untuk dengerin, mungkin satu-dua single hits, akan lebih baik memilih digital music sebagai teman.
*walau kadang agak ribet juga step-step untuk unduh legal*

Sedang anda yang loyal dan ingin menyimpan memory kece soal band favorit, CD tetap bisa jadi pilihan. Ini peluang buat musisi untuk makin mendekatkan diri dengan fans. Buatlah gimmick-gimmick CD yang bikin CD anda long-lasting.
*bukan kolor-bukan kondom*

**jadi inget, dulu tiap interview suka nanya, "ada gimmick ada di CD baru" dan banyak dari mereka yang nggak engeh dan terkesan tidak peduli, bahkan ada yang jawab, gimmick di CD ini adalah: ada lirik di sleeve #InterviewApeu

Lalu intinya?
CD itu mungkin tak akan mati, tapi berjalan pelan, steady dan akhirnya hanya waktu yang bisa memilah, mana sahabat CD mana sahabat miras *eh salah blog*
maksudnya, mana sahabat CD mana yang pura-pura..
yah. kira-kira begitulah...

ke lagu ke labu