ini hari kedua, dan mata masih tetap enggan terbuka.

Sudah dua hari ini ia merasakan kantuk yang teramat sangat. Sebenarnya sih, sudah lebih dari dua, tapi dua hari itu yang nyaris membuatnya marah. Duduk di bangku belakang motor yang menderu dalam panas, di tengah kepulan asap knalpot kendaraan lain yang sama sekali tak ramah. Bukan tempat yang nyaman untuk meletakkan kepala.

Sudah dua hari ini ia merasakan kantuk yang teramat sangat. Terkadang ia ingin lekas sampai di tujuan, untuk kemudian tertidur di balik kubikel kecilnya. Kubikel kecil yang masih polos dan tak bernama. Namun apa daya, tak sanggupnya ia berjaya. Ruangan itu terlalu ramai. Sesuatu yang kadang memang ia minta.

Sudah dua hari ini ia merasakan kantuk yang teramat sangat. Ketika sore menjelang, kelopak mata dan suara pun memberat. Hasrat untuk bergelung di bawah selimut makin membesar. Keadaan diperparah dengan kuota perut yang sudah terpenuhi. Lagu-lagu yang 'lembut' ikut serta mempengaruhi situasi dan kondisi.

Sudah dua hari ini ia merasakan kantuk yang teramat sangat. Namun anehnya, ia tetap bersemangat untuk berkelana di malam hari. Duduk nyaman di boncengan belakang, menikmati udara yang pekat dan kelam. Padahal masih juga di tengah riuh rendah suara orang berkendaraan. Memeluk nyaman orang di depan dan enggan untuk pulang dan berpisah ruang.

0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar

ke lagu ke labu