#glundung udah mau 5 bulan!

0 komentar

si #glundung part 2 udah masuk usia 19 minggu. Sejak weekend kemaren, -rasanya doi udah gerakgerak glundungan. Tapi belom keliatan di permukaan. Mungkin karena kulit saya ketebelan [baca: lemak xD.] Hari ini, 28 Des, doi goyanggoyang melulu. Rasanya masih sama kayak waktu Sotja tempo hari: seperti ada alien dalam perut. Mulai dari pagi, sampe sore gini. Glundung-glundung-glundung...

enak!

harusnya nanti sore tsek ke dokter, etapi aku forgot to bawa buku catatannya xD.

SEHAT-SEHAT YA NAAAAK!!

Butterfly - BTS. Untuk Menemani Hari Penuh Pemikiran

1 komentar

I'm a big fan of chord minor serta chord half transpose alias yang suka pindah nada setengah-setengah. Rasanya unik dan menyenangkan. Bayangkan perasaan aku saat mendengarkan single BangTan Boys aka BTS, "Butterfly"

Yep, you heard it right... BTS as in boy band K-Pop yang sedang naik daun itu. Bukan tanpa alasan sih tiba-tiba ndengerin mereka. Jadi ceritanya, aku lagi banyak banget kerjaan dan butuh irama untuk menemani jemari mengetik. Berhubung enggan ikut bernyanyi, maka aku minta rekomendasi lagu dari Cik Mentari -biar aku nggak tahu lagunya dan nggak bisa ikut nyanyi. Lalu sama dia, dikasihlah lagu ini:



Like I said before, satu hal paling menarik dari single ini adalah, nadanya yang tiba-tiba turun setengah setelah part Reff. Mengejutkan tapi menyenangkan. This part really got me!

Untuk nada sih, standar ya... lagu cinta melankolis dengan sentuhan RnB dan smooth jazz yang menenangkan. Terus ditingkahi sama rap di tengah lagu. Tapi makin didenger, lagu ini beneran makin enak.

Makasih Mentari!

Lirik Jurang Pemisah - Chrisye & Jockie Surjoprajogo

0 komentar




Dari puncak bukit megah ini
Sejenak, pandangku terlempar
Nun jauh, di lembah di bawah sana
Terpisah dalam dan curamnya jurang

Di sana, sobatku berkumpul
Bergumul dalam liatnya lumpur
Merangkak mencari jalan keluar
Terhuyung, tersandung dan jatuh lagi

Bilakah saatnya, 
Kau datang dan berkumpul
Di bukit megah ini?

interlude






LYLA - Turis. Berbeda!

0 komentar


Ha ha... 
Kaget danger single barunya LYLA ini. Berawal dari postingan di milis wartawan musik tentang album baru mereka. Iseng baca-baca, kok kayaknya menarik karena konon katanya lintas genre, langsung lah aku klik video mereka.

Dibuka sama denting ukulele, single ini sukses bikin senyum sendiri -bukan cuma karena belakangan emang lagi suka ngulik ukulele, tapi karena kaget LYLA yang sebelumnya mellow romantis bisa [berani] untuk tampil sebeda ini. Nice one, gaes!

Rasanya kayak diajak plesiran di pinggir pantai, disengat panas matahari sambil minum es kelapa dingin. Bikin girang. Padahal maknanya dalem tuh... tentang orang yang sebel karena kekasihnya cuman main-main di hatinya bentar terus cabut lagi. Yah, macam #SepertiKometYangMelesat lah xD.

Aku sih belom denger keseluruhan albumnya, tapi menilik dari "Turis", nampaknya album mereka cukup menjanjikan. 

Keren.

Dan mungkin ini bisa jadi masukan buat band-band lain sejenis -yang mengatasnamakan cinta dengan denting nada pilu untuk meraih massa, bahwa kalau memang kalian percaya diri dan punya kualitas bermusik yang ok, pendengar musik bakal tetap kasih support kok.



Lirik Mesin Kota - Chrisye & Jockie Suryoprayogo

0 komentar

[you're welcome]


Tiap hari berlalu begitu saja
Tanpa rasa, apalagi cinta
Tiap hari aku selalu bertanya
Apakah aku sebuah mesin kota?

Hari ini ku ingin bebas lepas
Dari kerja yang itu-itu ljuga
Hari ini ku ingin bergembira
Tanpa waktu yang harus ku buru
Tanpa waktu yang harus ku buru

Siapkan sebuah sepeda tua
yang lusuh dan lagi kadaluwarsa
Dari pagi hingga datangnya senja
Kusinggahi semua sudut kota

Semua wanita ingin ku sapa
Dari yang muda hingga yang tua
Semua lelaki ingin ku kata
Aku ini pencari bahagia
Aku ini pencari bahagia


Jangan kau bicara tentang cinta
Jika harus berakhir dengan duka
Jangan kau bicara tentang dunia
Hari ini ku ingin bahagia
Hari ini ku ingin bahagia

Siapkan sebuah sepeda tua
yang lusuh dan lagi kadaluwarsa
Dari pagi hingga datangnya senja
Kusinggahi semua sudut kota

Semua wanita ingin ku sapa
Dari yang muda hingga yang tua
Semua lelaki ingin ku kata
Aku ini pencari bahagia
Aku ini pencari bahagia

[music]

Jangan kau bicara tentang cinta
Jika harus berakhir dengan duka
Jangan kau bicara tentang dunia
Hari ini ku ingin bahagia
Hari ini ku ingin bahagia


Lirik Dia - Chrisye & Yockie Suryoprayogo

0 komentar

[karena agak sulit bernyanyi ketika lirik masih melanglang buana]


Betapa indahnya hari ini
Dia datang berbisik dan oh lirih
Duniaku duniamu
Bersungai madu dan susu


Betapa indahnya hari ini
Jika dia datang, datang lagi
Sambil berkata menggoda
Ku kan pergi selamanya ~

Ref:
Dia kini takkan datang
Dia kini sudah pulang
Dia kini tinggal kenangan
kenangan yang hitam semu terpendam
Dan kini lenyap,
Diam membisu dan menghilang

[music]

Betapa indahnya hari ini
Jika dia datang, datang lagi
Berkata mengundang canda
Kekasihku, mari pula~ng

Ref
Dia kini takkan datang
Dia kini sudah pulang
Dia kini tinggal kenangan
Kenangan yang hitam semu terpendam
Dan kini lenyap,
Diam membisu dan menghilang

Dia kini takkan datang
Dia kini sudah pulang
Dia kini tinggal kenangan
Kenangan yang hitam semu terpendam
Dan kini lenyap,
Diam membisu dan menghilang


Cara Alami Mengatasi Kram Perut Saat Hamil

0 komentar

Yang namanya orang hamil, tentu akan merasakan banyak perubahan. Bukan hanya secara emosional, tapi juga fisikal. Terutama di bagian depan perut. Otot dan tulang serta sendi akan otomatisli berubah mengikuti bentuk rahim yang semakin hari semakin membesar. Nah... tentu, banyak sekali keluhan yang mungkin muncul akibat perubahan-perubahan ini. Salah satunya adalah: KRAM PERUT.

Tidak seperti lagu Iwa K yang berjudul sama...

*tunggu... lagu Iwa K, kagak ada yang judulnya itu!
**ada nih.. nih..




***TAIK, ITU KRAM OTAK

ya mirip lah.
Anyway...

Aku, sebagai ibu-ibu cakep yang sedang hamil pun mengalami berbagai perubahan ini. Terutama di skena berat badan ya. Sempet turun 5 kilo, nampaknya aku berhasil gaining 6 kilo [nggak itu bukan prestasi, gak usah tepok tangan]. Salah satu perubahan yang aku terima adalah si kram perut itu. Menurut berbagai sumber, kram perut ini terjadi bisa karena berbagai hal;

1. Bisa karena panggul [sendi otot] bergerak untuk memberi ruang bagi janin
2. Kontraksi yang terjadi akibat puting distimulasi [yang ini akibat #SiSotja masih nenen. Sungguh]
3. DLL

Nah, aku nggak tau lah penyebabnya apa. Yang aku tahu, jika kram ini tidak sampai menimbulkan flek atau darah [ketok meja], berarti yang terjadi itu normal adanya *lapjidat

Beberapa hari lalu, kram ini melanda kehidupanku yang sudah dipenuhi dengan bermacam deadline dan EP *bentar lagi curhat* sumpah, sakitnya luar biasa. Amat luar biasa. Seperti diremas hebat lalu ditusuk hingga meringis ke bagian klitoris. Sempat terpikir untuk pergi ke dokter, tapi ternayta malam itu ku terjaga, karena terasa banyak nyamuk...

*ataik, kenapa nyanyik?

Ya jadi, malam itu [16 Nov] perut aku melilit saking keramnya, sampe nangis bro! Du ile... manja. Jalan susah, gerak susah, bangun susah [sumpah itu bukan faktor obes] Rasanya ngilu banget di bawah perut.

Lalu... aku menemukan satu cara yang ternyata bisa menyembuhkan kram perut saat hamil dengan alami! ELUS-ELUS PERUTNYA, SAMBIL DIBACAIN AYAT KURSI. LALU BERDOA SAMA ALLAH SWT SUPAYA SEMUA BAIK-BAIK SAJA. LALU DILANJUT DENGAN SHALAWAT NABI SAMPE NGANTUK.

Pas bangun tidur...

HUWOOOO...
Kramnya ilang! Yah, nggak total sih. Tapi paling nggak, udah bisa beraktivitas lagi tanpa perlu megangin bawah perut.

AKU MERASA FEBILES!

Yah, sekian tips singkat dari kami. Lebih kurangnya mohon ditambah sendiri, sesuai selera anda.

Glundem aka GlundungGedem masuk 14w

0 komentar

Si Glundung part 2 alias so Gedem sekarang usianya udah masuk 14w. Mual masih ada tapi kayaknya itu garagara batuknya amitamit gak sembuhsembuh:( jadi slim ngumpul, tiap batuk pasti pen muntah.

Terus belakangan, like 3 harian ini (mulai sabtu, 13 nov) perut rasanya sakiiiit bangetm perut bagian bawah udel it loh. Yg rasanya kek turun berok (kayaknya). Geral dikit, nyeri abis. Googling2, konon katanya normal. Ya pembesarah rahim lah, otot panggul melebar lah, sampe karena protein cukup banyak ada di urin (kalo gak salah baca). Kadang sakitnya berlebihan, sampe nangis segala. Agak takut juga so Glundem kenapanapa... Tapi alhamdulillah, dibacain ayat kursi sambil berdoa sama Allah, sakit agak berkurang.

Kayaknya harus ngurangin makan nih. Sa jadi, perut kepenuhan sampe si glundung keteken. Huft, maapkeun Mandoy ya naaaaak..

Ayo sehatsehat, ditungguin sama Kakak Sotja. Mau diajarin nyanyi Kidang Talun xD.


0 komentar

I'm just too exhausted to feel exhausted.

God help us all.

Lagu Mana Yang Akan Kau Dustakan?

0 komentar

makin ke sini, nampaknya makin nggak ada lagu yang nggak bisa dinikmati.


yakin?



bagaimana dengan Selimut Tetangga?



AH BRENGSEK.

Glundung Part 2

0 komentar

Selamat malam...

Saat aku nulis blog ini, si #glundungpart2 udah berusia sekitar 7 minggu-an. So far, belum ada keluhan berat sih. Cuman batuk masih meradang. Batuknya bikin muntah. Masih belum jelas apakah ini mual kehamilan atau karena slim banyak banget di dada. Sempat muntah beberapa kali juga. Bikin perut keram, dan agak sakit :(


Dear #glundungpart2, please baik-baik ya di dalam sana :(

Btw, kemaren akhirnya cek ap sama dr. Mela di Bintaro Woman and Children Clinic. Panjang juga ceritanya kenapa bisa sampe ke sana. Mulai dari harga Asih yang pilih kasih hingga karena bu dokter favorit, dr. Yulianti udah nggak praktek di Jakarta :( akhirnya googling2 nemu lah ada dokter namanya dr. Kartika, doi ok katanya... long story short... aku mampirin lah ke klinik, lokasinya seberang ruko Lowids, baru buka gitu. Eh, si dokter idaman malah nggak praktek karena ada tindakan di RS-nya. Akhirnya melipir ke dr. Mela.

So far, dokternya asik kok.

dr. Yulianti Soenarno, Aku Padamu!

0 komentar

OH MY GOD!

dokter kandungan favorit aku udah nggak praktek di RS favorit aku!!

KUDU PIYE?

SELF NOTE - LESSON LEARNED

0 komentar

1. Bahwa sesungguhnya, jangan sembarangan ngisi "ceritakan tentang kamu!" di form lamaran

2. Bahwa sesungguhnya, HRD yang baik akan membahas apa yang kamu tulis di kolom "apa sifat positif dan negatif kamu?"

3. Jangan pake celana bolong saat interview. Di mana pun itu! hahaha...

Udah itu doang.

BHAY!

Oh, What a Life. Sebuah review album miliknya American Author

0 komentar

Butuh album berisikan lagu yang bisa meningkatkan mood anda ke titik terbaik?
Coba dengarkan Oh What a Life miliknya American Author!

Jujur saja, tak butuh waktu lama untuk jatuh cinta pada mereka. Tak puas mendengar mereka satu putaran semata. Tiap lagunya bercerita tentang cita dan kehidupan dengan gaya yang menyenangkan.

Yes, menyenangkan.
Menyenangkan dalam artian bisa bikin senyum-senyum sendiri. Literally.

Musiknya rasa Amerika Serikat. Dingin, kering, tipis dan patriotik. Mungkin karena isian banjo yang bold. Seperti mengingatkan kita pada Granpa Joe di Hoodie Farm, di Utara Amerika. Mungkin. Saya belom pernah ke sana. Ha ha.

Pertama kali jatuh hati pada mereka saat sedang bertamu di 8tracks. Dengan kata kunci, roadtrip + best friend, saya menemukan salah satu tembang mereka yang juga diplot sebagai single pertama dari album ini, "Best Day of My Life". Seperti apa? rasanya judulnya sudah menggambarkan kok. Ringan. Menyenangkan. Penuh dengan positive attitude ala Agnezmo.

Anyway.
Dibuka dengan "Believer" yang upbeat dan penuh dengan personal statement, suara tipker-nya Zac sang vokalis yang nyaris selalu bernada tinggi, seolah menggelitik leher untuk ikut bernyanyi -hafal ataupun tidak.

Kalau harus memilih, "Love" saya tasbihkan menjadi track vaforit di debut album band ini. Rasanya perpaduan antara Bryan Greenberg dan Ben Barnes. Udah gitu aja.

Overall,
album ini adalah pilihan tepat jika anda ingin mendengarkan musik yang easy namun tidak easier *apeu

Pilihan tepat untuk diputar saat menghadapi deadline segunung. Dijamin, anda akan terpapar PMA lezat seperti pinggiran kering turkey di hari Thanksgiving.

Karena Efek Rumah Kaca Adalah Kunci

0 komentar

Efek Rumah Kaca belum pernah sekalipun mengecewakan kami.

Kami di sini adalah, aku dan perasaan ingin terbang tiap kali mendengarkan karya mereka. Bukan hanya soal notasi yang rajin miring-miring tiap ada kelokan verse, tapi juga lirik yang nggak cuma sekadar puitis, tapi juga mengandung diksi dengan makna yang beragam.

Terima kasih Efek Rumah Kaca.
Kepercayaan kami terhadap musik Indonesia, tidak jadi luntur.


Lesson Learned from #kumbikukis

0 komentar




  1. Jangan terlalu pinggir naro adonan [kurang lebih 7x7 adonan aja] biar nggak gosong. Api kurang rata, jadi yang pinggir bakal gosong
  2. Pasang timer, tiap 5 menit, ganti posisi loyang. Yang paling bawah pindah ke paling atas, gitu seterusnya. Akan lebih baik kalau loyangnya juga diputer-puter, biar matengnya rata. Kurang lebih 20 menit lah, kuenya matang. Temperatur, kurang lebih 100 derajat [di oven mama] dan 150 derajat [di oven kita]
  3. Kita? elo aja!
  4. Beli wysman yang gede di Lowids, karena harganya paling murah
  5. Beli RBS juga di Lowids.
  6. Beli bahan lain di perapatan pondok kacang, karena harganya lebih murah. Beda seribu juga lumayan.
  7.  Beli bahan sekali banyak, biar lebih murah. Bikin aja dulu, soal pesenan bisa belakangan. Banyaky yang suka kok xD.

Kalian Memang Tahik. Ngerti?

0 komentar

Ketika urusan syahwat tidak bisa dipikir sendiri
Saat itu lah harusnya kau mati

Mati bukan berarti menghentikan denyut nadi
Hanya jiwa [sok] kemanusiaanmu yang sudah tidak berfungsi
Meminta emansipasi untuk masalah yang harusnya ditelan sendiri

Kalian memang tahik
Ngerti?

Lirik Saat Harapan Tiba - Keenan Nasution

0 komentar

[karena selalu bingung, mau nyanyi nggak hafal lirik :D]

Pantai suram membentang
[dan] cahaya datang memperteduh
Kelam terasa menyentuh
Surya hidupku

Sepi aku menanti
Ombak yang akan berlabuh
Selang berayun,
Beriak menghibur hatiku

Terima kasih slama hidupku
Diriku hanya menanti
Kubiarkan semua mendera jiwaku

Kulihat bintang muncul bersinar
Namun mengapa kerlipnya menyiksa diriku?

Saat harapan tiba
Damai tanpa menyalahkan
Seakan akhir dan suka
Menyambut duka

Cerah cerah ...
Serasa jiwaku bangkit
Menantang gelora kehidupan ini

Kulihat bintang lalu tersenyum
Kerlipnya kini bermakna harapan kan datang

-music-

Saat harapan tiba
Damai tanpa menyalahkan
Seakan akhir dan suka
Menyambut duka

Cerah cerah ...
Serasa jiwaku bangkit
Menantang gelora kehidupan ini

Kulihat bintang lalu tersenyum
Kerlipnya kini bermakna harapan yang datang

Karena Tiap Nada Memiliki Cerita

0 komentar

anaknya gampang terharu.
denger lagu enak aja, bawaannya pengen nangis.
bukan karena melody atau lirik.
lebih ke arah, "merasa bersyukur karena ide berlian sungguh meletek dari otak para musisi pemilik lagu menarik."


Insidious Chapter 3: Review dari penggemar horror yang bosan sama horror

0 komentar

menurut otakku yang ala kadarnya ini, film horror paling nyebelin itu adalah Malam Satu Suro Insidious Chapter 1. Kenapa? karena ujungnya bikin nggak enak hati. Bikin hati terasa kosong. Itu horror banget. Coba tanyain sama para jomblo.

selain Insidious, film lain yang ngasih after effect nggak itu The Mist. Sumpah. Jangan nonton deh kalau nggak mau hari kalian kelabu. Maklum, aku adalah penggemar film happy ending di mana musuhnya mati and the good guy gets the girl. Lurus banget kan?

nah, postingan kali ini nggak mau ngebahas soal film berujung kelam, tapi mau ngebahas soal Insidious. Yes, sejak kelarnya Chapter 2, jujur hati ini sudah berharap tinggi akan sekuelnya. Salah banget. Padahal sekuel itu jarang ada yang bagus. Kecuali Tersanjung.

http://www.flickeringmyth.com/wp-content/uploads/2015/04/insidious-3.jpg
ok. Back to Insidious Chapter 3. Sempat denger sih, beberapa teman yang juga suka nonton horror berkomentar, ini film nggak bagus. Terkesan maksa dan sebenarnya nggak perlu ada. Kebetulan, lagi kere banget [akukeresemenjakesde] akhirnya baru nonton semalem, itu pun streaming-an.

hasilnya.

nggak bagus -- subjektif sih. Dan menurut kesubjektifan aku, plotnya emang garing - nggak jelas - gitu-gitu amat.

terkesan maksa -- mungkin ini kalau dibandingin sama Chapter-Chapter sebelumnya ya. Karena, imho, kalau berdiri sendiri, ya nggak apa-apa juga. Paling kita perlu penjelasan dikit tentang pria paruh baya yang datang menemui Elise di cafe sambil bawa-bawa foto. Atau mungkin kita nggak akan terlalu banyak ketawa ngeliat dua cowok hipster yang bawa-bawa kamera malam.

kalo menurut aku sih, film ini, nggak memorable. 

beneran. Nggak butuh waktu lama, kesannya hilang tak berbekas. 

banyak pertanyaan nggak terjawab. Tapi ya udah lah ya, namanya juga hidup. Tapi aku bingung, kenapa kakek dengan maker? kenapa dengan perempuan hujan? kenapa jadi merangkak? kenapa si Quinn anaknya '70-an banget?

kenapa?

kenapa?

kenapa James Wan mau produserin film ini? kenapa dia berani 'nyerahin' tugas nakut-nakutin ke orang lain?

ya udah lah. Yang penting udah nonton Insidious. 
mau nonton lagi?
ya enggak lah :D

A Night of Reunion with Boyzone: A Review dari fans agak berat. Badannya.

0 komentar

-->

Boyzone Concert - seperti tercetak di Trax Magazine edisi Juni 2015

MENDADAK HISTERIS
Walau sudah tidak muda, teriakan barisan fans garis keras grup vocal ini masih mampu menggetarkan dinding Istora!

A Night of Reunion
BOYZONE: BACK AGAIN NO MATTER WHAT
JUMAT, 22 MEI 2015
ISTORA SENAYAN, JAKARTA

SELEPAS Maghrib, di tengah kemacetan ibu kota yang makin hari makin ajaib, tiga perempuan muda yang ditengarai berkantor di bilangan Sudirman –terlihat dari setelan necis yang mereka kenakan, nampak berjalan cepat ke arah Istora. Celotehan ringan sambil menyebut beberapa nama terdengar jelas. Menilik dari nama yang mereka sebut, jelas lah kalau mereka sedang menuju lokasi konser Boyzone.

Di venue, antrian di depan gate sudah mulai memanjang. Rata-rata, seperti tiga perempuan tadi, berusia antara 25 – 40 tahun dan rata-rata sudah tidak sabar bertemu idola masa remajanya dalam konser yang dipromoteri oleh Full Color Entertainment dan Hype ini. Banyak di antara mereka, mengenakan bando yang bisa menyala dan kaos bertuliskan Boyzone.

Pukul 20.15, panggung gelap. Istora yang malam itu hampir penuh mulai menggila. Teriakan “Boyzone… Boyzone…” mengisi udara. Sempat basa-basi sedikit dengan MC dan menonton video dokumentasi saat Boyzone tiba di Jakarta, Ronan Keating, Keith Duffy, Mikey Graham dan Shane Lynch langsung menghentak dengan “Love is A Hurricane”.

Suasana makin panas ketika “Picture of You” dan “I Love You Anyway” dibawakan. Keith Duffy lalu menyapa penonton sebelum membombardir hati dengan “Baby Can I Hold You?”, “Words”, “You Needed Me” dan “When the Going Gets Tough.”

Di tengah konser, grup vokal yang terbentuk lebih dari 20 tahun lalu ini sempat berbicara soal Stephen Gately dan keinginannya untuk menyambangi Indonesia. “Everyday I Love You” lalu berkumandang, lengkap dengan suara Steo yang khas. Tak lama, “Gave it All Away”, yang merupakan lagu terakhir yang sempat direkam sebelum kepergian Steo, terdengar. Sukses membuat seisi Istora terisak –atau paling tidak menahan geremeng air mata. Istora kembali bergetar dengan teriakan “YES!” ketika Ro bertanya pada penonton, lewat lirik lagu, “if I asked would you say yes?”

Overall, konser nostalgik ini benar-benar mengeluarkan sisi remaja dari para penonton. Masalah lemburan, deadline mepet atau suami yang menunggu di luar pun terlupakan. Digantikan hysteria yang menggelegak demi melihat penampilan idolanya.

Boyzone sendiri berhasil membuktikan janjinya untuk tampil maksimal –tata gerak dan tata suaranya luar biasa. Membuktikan kalau Boyzone memang bukan sekadar bermodal tampang. Wajar jika malam itu, Istora bergemuruh karena teriakan histeris para penonton yang merasa terpuaskan. Mendengar suara emas Ronan dan Mikey, atau aksi menawan menjurus flirting dari Keith dan Shane, yang tiap gerakan dan lirikannya mampu membuat hati perempuan mencelos tanpa bisa ditahan!

Konser ini juga mampu menjawab cibiran orang yang meledek Boyzone ‘hanyalah’ Ronan dan Steve. Boyzone adalah sebuah grup vokal dan tiap individunya memberi kontribusi yang seimbang hingga menjadikan mereka irreplaceable.


Boyzone Web

Aksi Maksimal dari Mantan Boyband
Meski tidak semua hits dibawakan, konser berdurasi 90 menit ini mampu membawa penonton kembali ke masa remajanya.

Ditemui saat konferensi pers, sehari sebelumnya, Boyzone berjanji untuk tampil maksimal. Tidak ingkar janji, Ronan Keating, Keith Duffy, Mikey Graham dan Shane Lynch memang tampil luar biasa dan nyaris tanpa cela. Entah karena euphoria bertemu idola atau bukan, yang jelas penampilan boyband asal Irlandia ini seperti membuka peti berisikan rahasia masa remaja –saat sedang mulai jatuh cinta, yang menyenangkan.

Tak hanya membawakan hits macam “Picture of You”, “You Needed Me” dan “Words”, Boyzone juga memberikan teaser dari album terbaru mereka yang rilis tahun lalu. Walau terlihat lebih elegan, pria-pria ini tak sungkan untuk bergoyang seperti boyband pada umumnya.

Mereka juga sempat mengharubirukan Istora ketika berbicara soal Stephen Gately yang meninggal dunia, 2009 lalu. “Everyday I Love You” lalu berkumandang, lengkap dengan suara Steo yang khas.

Setelah, “Who We Are” yang diambil dari album terbarunya, kwartet ini silam. Teriakan standar meminta mereka tampil lagi, sukses menggetarkan Istora. Boyzone kembali ke panggung membawakan “A Different Beat” dan “Life is Roller Coaster” yang sebenarnya lagu solo Ronan Keating.

Secara keseluruhan, penampilan mereka dalam Boyzone: Back Again No Matter What Concert ini terbilang sukses. Dan seperti semua hal yang menyenangkan, terasa cepat berlalu karena semua menikmati suasana. Yakin lah, bukan hal mudah untuk bisa move on dari keriaan macam ini.

The Gray Chapter: A Review - oleh orang sok tau yang hanya tau, enak dan enak banget.

0 komentar


sudah cukup lama sendiri nggak review album. Bukan apa-apa, memang nggak ada yang bisa direview. 
*bohong

anyway,
baru sempet dengerin The Gray Chapter-nya Slipknot nih. Lambat ya. Ya udah sih, namanya juga orang sibuk. Disibuk-sibukkin.

http://assets.blabbermouth.net.s3.amazonaws.com/media/slipknotgraychapterbigger2_638.jpg
jadi... menilik namanya, album ini memang diproduksi setelah kepergian Paul Gray. Tepatnya di tahun 2013. Menurut Corey Taylor, isi album ini seperti perpaduan antara Iowa dengan Vol. 3 [Subliminal Verse], brutal yet melodiously artistic. 

and i couldn't more agree to that.

sebagai fans yang besar di bagian dada era Iowa [baca: baru kenal mereka di album ini], The Gray Chapter adalah sambungan sempurna dari Vol. 3. 

Nope, All Hope is Gone itu nggak masuk hitungan. Which Hope is Gone? exactly. Setelah agak kuciwa dengan album Justin Bieber, mendengarkan album ke-5 mereka ini sungguh sangat menyejukkan. 

Bayangkan, kebrutalan "Left Behind" atau "Heretic Anthem" yang memabukkan digabungkan dengan "Duality" atau bahkan "Vermillion" yang menyayat hati di dalam satu album. Rasanya seperti ribuan bantal dilesakkan ke dada, dipukul bertubi-tubi namun memberikan efek yang menyenangkan.


nggak. Lagu-lagunya nggak ceria kok. Somehow, lagu-lagunya justru makin kelam dan kelabu. Entah karena efek Paul Gray, atau saat mendengarkan album ini saya lagi ngantuk kebanyakan deadline. Entahlah. Yang jelas, album ini berisi walau tidak terlalu berisik.

salah satu lagu yang menurut i paling tebal adalah...

hmm...

this is hard...

but i have to say "Goodbye" is actually really describing the whole album. Not just musically, but also lyrically *apeu* 

ketika kesedihan dipadukan emosi yang menyesakkan. Itulah. Itulah "Goodbye"

mereka juga seolah berteriak pada dunia, "men.. you don't know shit about what we've been through. Just eat this!"
  
"A long time ago we discovered that nothing could stop us
This hasn't torn us apart, so nothing ever will
How can we know where we are if the sun is behind us?
But this moment will show us the rest of our lives
No one is going to save us this time
No one can know what we're feeling.
So don't even try "


seperti kata Shawn "Clown" Crahan saat ngobrolin soal All Hope is Gone di mana sebenarnya dirinya nggak setuju sama kalimat itu. Bahwa, seburuk apapun dunia, there's still a hope. Sampai ketika Paul Gray meninggal and he thought, that was the end. Hiks.

untuk single-nya, "The Negative One" imho, masih Slipknot banget. Heavy metal nan industrialistis dikemas dengan sampling yang makin lama makin ngaco. In a very positive way.

overall, album ini seperti mengembalikan langkah kaki saya yang kemarinan sempat membelok dari #SLIPKNOTLICIOUS gegara album terakhir mereka yang kurs bengs itu.

TERIMA KASIH SLIPKNOT!
and welcome back!

Raised to be Killed

0 komentar






this picture reminds me, 
no matter how bolt you are, if you live your life like surfin the pit - you're still living like a creature being farmed by alien who rules the world.  
Raised to be killed.

Berpikir Kreatif itu Melelahkan.

0 komentar

Tertohok baca imel. In a way, iya juga sih.
Kemaren pun sempet ngobrils sama temen esde, dia bilang hal yang kurang lebih sama, "lo itu konseptor, bukan eksekutor."

Tapi...
I grew up as an assist. Show Director. I used to make sure that everything stick to the rundown. kenapa sekarang nggak?

Mungkin aku lelah.
Karena berpikir kreatif itu kadang melelahkan.
Bukan menyusahkan ya.
Melelahkan.


CYNIC - Carbon Based Anatomy

0 komentar


Tidak pernah percaya akan cinta pada pandangan pertama, karena masih lebih masuk akal, cinta pada pendengaran pertama.

Seperti ini.

Aku jatuh hati pada pendengaran pertama.
Nadanya. Liriknya.

Membuat jiwa kaku dan merindu sentuhan notasi minor.

CYNIC - Carbon Based Anatomy



0 komentar

Karena tidak butuh minuman keras [miras!] untuk bisa melepaskan kesadaran.


semua lasti berhenti

0 komentar

Karena, menahan nafas itu rasanya seperti menahan semua laju dan luapan luka yang ingin meluber seperti kulit perut nona gendut dari balik celana dalamnya.

Karena, dengan begitu ia tak mesti basah dan berurai lalu licin seperti wajah nona kurang percaya diri yang menghabiskan epidermis dan uang di klinik ketjantikan.

Karena, ada masanya bahkan angin enggan tertawa mengempiskan imaji tentang dunia dan isinya.

Karena, semua pasti berhenti.

Dan mungkin, ini saatnya.

Chef: Tweetmu, Harimaumu. Tweetmu, Mahkotamu.

0 komentar

I just watched Chef, a movie about desperation, lack of love on daily routines, anger, rage and the power of social media.

Ceritanya seputar seorang Chef yang -sebenarnya handal dan inovatif, tapi terkungkung sisi komersial si pemilik restoran tempat ia bekerja. Pada satu hari, seorang food blogger memberi review jelek untuk makanannya. Ia membalas, lewat twitter. Di sini, peranan social media begitu terasa. Betapa emosi si Chef akhirnya meledak dan teramplifikasi dengan baik di ranah digital.

Kehidupannya hancur, hanya karena video tersebut.

Akhirya ia mencoba untuk keluar dan kembali mencari passion yang sempat hilang ketika ia bekerja untuk materi.

Plotnya sederhana. Tapi memiliki twist yang menyenangkan. Bagaimana seseorang bisa membalik sesuatu yang negatif, menjadi positif. Bagaimana ia membalik sisi kejam dunia digital menjadi pendukung utamanya.

Nice movie!

Me likey!

ke lagu ke labu