Digitalize Your Ears

Taik ah judulnya!

Ini semua gara-gara tiba-tiba nyangklong di blog beberapa penggiat skena musik *apalahapadeh...
Robin Malau dan Widi Asmoro
*nama pertama sih bukan tanpa sengaja-tapi emang searching lantaran satu hal xD.

Ada salah satu postingan yang ngebahas soal rilisan fisik dengan digital. Setelah baca-mundarmandir-lalu makan bengbeng, sok-sokan mengambil kesimpulan sendiri, 

Bahwasanya:
"Sepertinya rilisan fisik macam CD, vinyl atau kaset *cuma mas apink yang bisa! haha...* bukan lagi sebagai media utama untuk mendengarkan musik. Baca: MENDENGARKAN musik."

Yep, banyak media lain yang jauh lebih asik untuk mendengarkan musik.

Digital.

Tinggal unduh.. voila, bisa didengerin langsung.
Karena toh, agak jarang sekarang anak nongkrong lawson bawa leptop demi wifi gratisan lalu puter cakram di dvd-rom mereka
*eh bener kan analoginya?
**ini ngikik beneran...

eniwei..
Berapa orang sih yang 'rela' ngeribetin diri dengan membawa, 1 smartphone - 1 CD player - dan beberapa CDs dalam tas kalau ada 1 smartphone berisikan lagu-lagu hasil unduh yang tinggal tancep earphone?

Seperti juga Mas Men saya pernah bilang,
"Ngapain pake bawa-bawa player, dengerin aja lagu di henpon" - Pradipta, 2013

Iya. Seperti itu.

Tapi jangan sedih brur...
bukan berarti CD akan mati.
Lihat tuh vinyl. 5 tahun lalu, mana lah cakram segede piring buah ini dilirik oleh kaum mainstream *kalau tidak mau disebut hipster* tapi sekaraaaaang.. ohmen.. lo gak gaul kalau lo gak koleksi vinyl.

Ok, ini mungkin sounds wrong.. i know lots of peeps yang memang appreciate the music by buying vinyls - bukan hanya mereka yang 'pura-pura' demen padahal ya ra ngerti x/ Tapi hey, memang seperti itu kan yes? 


Jadi sebenarnya ini pilihan sih. Kalau memang anda tidak mau ribet dengan keharusan masang cakram untuk dengerin, mungkin satu-dua single hits, akan lebih baik memilih digital music sebagai teman.
*walau kadang agak ribet juga step-step untuk unduh legal*

Sedang anda yang loyal dan ingin menyimpan memory kece soal band favorit, CD tetap bisa jadi pilihan. Ini peluang buat musisi untuk makin mendekatkan diri dengan fans. Buatlah gimmick-gimmick CD yang bikin CD anda long-lasting.
*bukan kolor-bukan kondom*

**jadi inget, dulu tiap interview suka nanya, "ada gimmick ada di CD baru" dan banyak dari mereka yang nggak engeh dan terkesan tidak peduli, bahkan ada yang jawab, gimmick di CD ini adalah: ada lirik di sleeve #InterviewApeu

Lalu intinya?
CD itu mungkin tak akan mati, tapi berjalan pelan, steady dan akhirnya hanya waktu yang bisa memilah, mana sahabat CD mana sahabat miras *eh salah blog*
maksudnya, mana sahabat CD mana yang pura-pura..
yah. kira-kira begitulah...

0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar

ke lagu ke labu