The Gray Chapter: A Review - oleh orang sok tau yang hanya tau, enak dan enak banget.


sudah cukup lama sendiri nggak review album. Bukan apa-apa, memang nggak ada yang bisa direview. 
*bohong

anyway,
baru sempet dengerin The Gray Chapter-nya Slipknot nih. Lambat ya. Ya udah sih, namanya juga orang sibuk. Disibuk-sibukkin.

http://assets.blabbermouth.net.s3.amazonaws.com/media/slipknotgraychapterbigger2_638.jpg
jadi... menilik namanya, album ini memang diproduksi setelah kepergian Paul Gray. Tepatnya di tahun 2013. Menurut Corey Taylor, isi album ini seperti perpaduan antara Iowa dengan Vol. 3 [Subliminal Verse], brutal yet melodiously artistic. 

and i couldn't more agree to that.

sebagai fans yang besar di bagian dada era Iowa [baca: baru kenal mereka di album ini], The Gray Chapter adalah sambungan sempurna dari Vol. 3. 

Nope, All Hope is Gone itu nggak masuk hitungan. Which Hope is Gone? exactly. Setelah agak kuciwa dengan album Justin Bieber, mendengarkan album ke-5 mereka ini sungguh sangat menyejukkan. 

Bayangkan, kebrutalan "Left Behind" atau "Heretic Anthem" yang memabukkan digabungkan dengan "Duality" atau bahkan "Vermillion" yang menyayat hati di dalam satu album. Rasanya seperti ribuan bantal dilesakkan ke dada, dipukul bertubi-tubi namun memberikan efek yang menyenangkan.


nggak. Lagu-lagunya nggak ceria kok. Somehow, lagu-lagunya justru makin kelam dan kelabu. Entah karena efek Paul Gray, atau saat mendengarkan album ini saya lagi ngantuk kebanyakan deadline. Entahlah. Yang jelas, album ini berisi walau tidak terlalu berisik.

salah satu lagu yang menurut i paling tebal adalah...

hmm...

this is hard...

but i have to say "Goodbye" is actually really describing the whole album. Not just musically, but also lyrically *apeu* 

ketika kesedihan dipadukan emosi yang menyesakkan. Itulah. Itulah "Goodbye"

mereka juga seolah berteriak pada dunia, "men.. you don't know shit about what we've been through. Just eat this!"
  
"A long time ago we discovered that nothing could stop us
This hasn't torn us apart, so nothing ever will
How can we know where we are if the sun is behind us?
But this moment will show us the rest of our lives
No one is going to save us this time
No one can know what we're feeling.
So don't even try "


seperti kata Shawn "Clown" Crahan saat ngobrolin soal All Hope is Gone di mana sebenarnya dirinya nggak setuju sama kalimat itu. Bahwa, seburuk apapun dunia, there's still a hope. Sampai ketika Paul Gray meninggal and he thought, that was the end. Hiks.

untuk single-nya, "The Negative One" imho, masih Slipknot banget. Heavy metal nan industrialistis dikemas dengan sampling yang makin lama makin ngaco. In a very positive way.

overall, album ini seperti mengembalikan langkah kaki saya yang kemarinan sempat membelok dari #SLIPKNOTLICIOUS gegara album terakhir mereka yang kurs bengs itu.

TERIMA KASIH SLIPKNOT!
and welcome back!

0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar

ke lagu ke labu