Insidious Chapter 3: Review dari penggemar horror yang bosan sama horror

menurut otakku yang ala kadarnya ini, film horror paling nyebelin itu adalah Malam Satu Suro Insidious Chapter 1. Kenapa? karena ujungnya bikin nggak enak hati. Bikin hati terasa kosong. Itu horror banget. Coba tanyain sama para jomblo.

selain Insidious, film lain yang ngasih after effect nggak itu The Mist. Sumpah. Jangan nonton deh kalau nggak mau hari kalian kelabu. Maklum, aku adalah penggemar film happy ending di mana musuhnya mati and the good guy gets the girl. Lurus banget kan?

nah, postingan kali ini nggak mau ngebahas soal film berujung kelam, tapi mau ngebahas soal Insidious. Yes, sejak kelarnya Chapter 2, jujur hati ini sudah berharap tinggi akan sekuelnya. Salah banget. Padahal sekuel itu jarang ada yang bagus. Kecuali Tersanjung.

http://www.flickeringmyth.com/wp-content/uploads/2015/04/insidious-3.jpg
ok. Back to Insidious Chapter 3. Sempat denger sih, beberapa teman yang juga suka nonton horror berkomentar, ini film nggak bagus. Terkesan maksa dan sebenarnya nggak perlu ada. Kebetulan, lagi kere banget [akukeresemenjakesde] akhirnya baru nonton semalem, itu pun streaming-an.

hasilnya.

nggak bagus -- subjektif sih. Dan menurut kesubjektifan aku, plotnya emang garing - nggak jelas - gitu-gitu amat.

terkesan maksa -- mungkin ini kalau dibandingin sama Chapter-Chapter sebelumnya ya. Karena, imho, kalau berdiri sendiri, ya nggak apa-apa juga. Paling kita perlu penjelasan dikit tentang pria paruh baya yang datang menemui Elise di cafe sambil bawa-bawa foto. Atau mungkin kita nggak akan terlalu banyak ketawa ngeliat dua cowok hipster yang bawa-bawa kamera malam.

kalo menurut aku sih, film ini, nggak memorable. 

beneran. Nggak butuh waktu lama, kesannya hilang tak berbekas. 

banyak pertanyaan nggak terjawab. Tapi ya udah lah ya, namanya juga hidup. Tapi aku bingung, kenapa kakek dengan maker? kenapa dengan perempuan hujan? kenapa jadi merangkak? kenapa si Quinn anaknya '70-an banget?

kenapa?

kenapa?

kenapa James Wan mau produserin film ini? kenapa dia berani 'nyerahin' tugas nakut-nakutin ke orang lain?

ya udah lah. Yang penting udah nonton Insidious. 
mau nonton lagi?
ya enggak lah :D

0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar

ke lagu ke labu