Indonesia Maharddhika - The Review

Sudah lama nggak ngereview album. Maklum sibuk berat. Seberat badanku yang hampir sekuintal ini #Menuju1kuintal #


anyhoo…

Postingan kali ini aku nggak mau ngereview album sik. Terlalu berat. Apalagi karena albumnya emang berat… Indonesia Mahaddhika xD. Jadi mau coba menceritakan aja, beberapa lagu ngehek yang menurut aku outstanding banget.

Lagu pertama:

“Haruskah Aku Berlari”

Aslinya ini emang lagu Cockpit, cuma ganti vokaler, secara Kak Freddy -sang vokalis sebenarnya, sudah tiada. Kenapa aku bilang lagu ini ngehek, karena nggak ngegambarin isi album yang njlimet. Lagu ini adalah lagu paling pop -di album ini. Meski ringan dan mengalun beruansa ‘80an terasa banget, progresi nadanya terasa banget. Tuit-tuit naik turun setengah dua tengah. Berasa dengerin RushxGenesis. Menyenangkan. Dijamin, lo bakal langsung ikutan nyanyi bareng. 

Lagu kedua:

“Ragu/Sibancar Layo”

Nah, ini nih salah satu paling aku reken dari album ini. Kaya. Kaya dalam arti sebenarnya. Lo bisa denger perpaduan jazz, funk hingga world music di mari. Dibuka sama scatting yang mumpuni, ditingkahi funk jazz yang kental, seperti di lounge orang-orang priority yang tengah menikmati wine syedap. Masuk ke verse 1, nuansa pop agak terasa… dan masuk ke bagian reff… light jazz yang beneran ringan akan menemani. Verse 2 masih pengulangan verse awal. 

Begitu lepas reff, kita akan disuguhi musik yang kaya dan penuh progresi nada. Setelah itu… WOW! nuansa world music, masuk tanpa permisi. Mereka menyampling sebuah lagu daerah dari Batak Karo berjudul “Sibincar Layo” dan kembali ditutup dengan funk jazz ala Casiopea sebelum kembali menyampling bebunyian alat musik tiup khas Tanah Karo. Fiuhhhh….

0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar

ke lagu ke labu