Oh, What a Life. Sebuah review album miliknya American Author

Butuh album berisikan lagu yang bisa meningkatkan mood anda ke titik terbaik?
Coba dengarkan Oh What a Life miliknya American Author!

Jujur saja, tak butuh waktu lama untuk jatuh cinta pada mereka. Tak puas mendengar mereka satu putaran semata. Tiap lagunya bercerita tentang cita dan kehidupan dengan gaya yang menyenangkan.

Yes, menyenangkan.
Menyenangkan dalam artian bisa bikin senyum-senyum sendiri. Literally.

Musiknya rasa Amerika Serikat. Dingin, kering, tipis dan patriotik. Mungkin karena isian banjo yang bold. Seperti mengingatkan kita pada Granpa Joe di Hoodie Farm, di Utara Amerika. Mungkin. Saya belom pernah ke sana. Ha ha.

Pertama kali jatuh hati pada mereka saat sedang bertamu di 8tracks. Dengan kata kunci, roadtrip + best friend, saya menemukan salah satu tembang mereka yang juga diplot sebagai single pertama dari album ini, "Best Day of My Life". Seperti apa? rasanya judulnya sudah menggambarkan kok. Ringan. Menyenangkan. Penuh dengan positive attitude ala Agnezmo.

Anyway.
Dibuka dengan "Believer" yang upbeat dan penuh dengan personal statement, suara tipker-nya Zac sang vokalis yang nyaris selalu bernada tinggi, seolah menggelitik leher untuk ikut bernyanyi -hafal ataupun tidak.

Kalau harus memilih, "Love" saya tasbihkan menjadi track vaforit di debut album band ini. Rasanya perpaduan antara Bryan Greenberg dan Ben Barnes. Udah gitu aja.

Overall,
album ini adalah pilihan tepat jika anda ingin mendengarkan musik yang easy namun tidak easier *apeu

Pilihan tepat untuk diputar saat menghadapi deadline segunung. Dijamin, anda akan terpapar PMA lezat seperti pinggiran kering turkey di hari Thanksgiving.

0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar

ke lagu ke labu