menyadari kedudukan yang tidak seimbang itu seperti menumpahkan cuka pada koreng bekas tergesek aspal. malas sebetulnya mengiba, tapi makna terhapus lalu menggila. Sedih benar harus merajuk, tunduk pada kentut. Teriakkan rasa untuk dihina. Teriakkan harap untuk dilahap. Cepat da keras itu takdir. Lalu melambat untuk mengumpat.
iya aku rindu.
iya aku putus asa.
upilkelabu
twitter
facebook
flickr
RSS
0 komentar: (+add yours?)
Posting Komentar