Ini Mama Cake-ku, Mana Punya-mu?

Mama Cake...

waktu pertama dengar dan baca film ini di linimasa twitta, sempat terbersit..
"ah, pasti pelem kumedi nih.. pasti norak nih.. pasti kan kamu selalu bersamaku nih..."
maklum,
suka menilai segala sesuatu dari nama
*gak sepaham sama Shakespeare*

aniho...
tiba-tiba dapat tugas untuk menginterview para pemain dari film yang tadi disebutkan di atas,
nah lo...
googling/browsing deh jadinya... biar nggak blank pas mau nanya-nanya...
ternyata...
pelemnya cukup menarik ya...
korek-korek lagi,
ealaa.. tambah menarik.

berhubung sempat mewawancarai yang punya hajat alias sang sutradara,
dapat deh privilege untuk nongton duluan, gratisan, aduh senang...
kelar nonton, langsung ditembak...
"berapa skornya?"
 *hening-tertawa pahit*
9,5 pun melayang...

bukan karena takut, tapi karena memang merasa film ini patut

selapis, film ini termasuk film komedi. Dengan banyak dialog dan peristiwa lucu yang mengocok perut.
bukan sekedar candaan numpang liwat, becandanya #cerebral, alias yang pake mikir. Bukan cuma jatuh kepeleset kulit pisang pas lagi ngintipin cewek pamer tetek.

dua lapis, ini film berat juga... Penuh pesan yang bikin kesan. Pesannya bukan hanya tentang persahabatan, tapi juga soal keyakinan. Tapi, itu semua dibawakan dengan gaya yang ringan, santai tanpa bermaksud mengajarkan. Kalau lo merasa 'gitu' ya rasakan, tapi tanpa paksaan.

tiga lapis, celetukan santai si teman bernama Mawar di postingan sebelumnya, terasa ada benarnya. Film ini, ehmmm... how do i say in a very delicate way? 'Islam banget!' xD. Ada banyak scene yang menegaskan itu, kadang implisit kadang nyata luar biasa. Tapi toh, tidak ada yang salah, jangan lantas berpikir sok sorban-sok sorban gitu mapren, film ini jauh dari itu.

boleh dibilang, penggambaran tokoh-tokohnya adalah dekat dengan pribadi banyak orang. Yang sedang dalam pencarian, merasa paling pintar, tapi ternyata salah kaprah. Tapi, balik lagi... gaya penyampaian pesan-pesannya bukan seperti mengajarkan, lebih pada berbagi pengalaman. Santai, mengalir dan tahu-tahu, sampai di hilir.

nggak akan cerita banyak, karena nantinya anda akan merasa terjebak. Tapi yang jelas, film ini patut disimak. Temukan banyak 'kode-kode' menarik di beberapa scene-nya. Memang tidak terlalu obvious sih, apalagi kalau lo bukan penggemar segala hal yang berhubungan sama kata 'semiotika'. Apalagi kalau lo tidak pernah tahu ada band bernama Purgatory sebelum film ini.

aku pribadi, punya armpad hijau bertuliskan MOGERZ *ennuff to say xD.*

1 komentar: (+add yours?)

Anonim mengatakan...

Keren yah filmnya??

Keren tuh kalau memasukkan unsur-unsur Islami lewat scene-scene-nya. Macam "subliminial message" hehe.. :))

Patut ditonton deh kalo begitu..

Posting Komentar

ke lagu ke labu